ILMU
BUDAYA DASAR
TENTANG
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PENYUSUN :
MUHAMMAD FAHMI RAMADHAN
17114193
1KA02
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
TEKNOLOGI DAN INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar “Manusia dan
Kebudayaan” sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengertian manusia dan kebudayaan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Depok, Maret 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.4
Kaitannya
manusia dan kebudayaan……………………………………………………
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………….
SARAN……………………………………………………………………………………………….
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia
dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana
manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan
yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu
disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di
manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan
disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor
alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan
Keberagaman budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan
merupakan jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian manusia dan
hakekatnya
2.
Apakah pengertian dari kebudayaan
3.
Unsur-unsur apa saja yang
memengaruhi kebudayaan
4.
Bagaimanakah kaitannya manusia dan
kebudayaan
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Kebudayaan
dalam kehidupan manusia memegang peranan penting dengan kebudayaan manusia
merasakan adanya ketenangan batin yang tak bisa di dapatkan dari manapun.
Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa
manusia membutuhkan kebudayaan untuk bersosialisasi dengan mahluk yang lain.
Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia.
Kebudayaan dapat juga menjadi media penting
dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan
dan masih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia
pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan
macam-macam kebudayaan, tujuan dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan
cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan
mengetahui makna kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di
harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap
kebudayaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANUSIA
Manusia
Secara bahasa manusia berasal
dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia juga
diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri
dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia
senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi
hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal
terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia
dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya. Dan juga manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling
tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
2.2
PENGERTIAN
BUDAYA
Budaya =
cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqofah (bahasa Arab),
berasal dari bahasa Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi
arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia
untuk mengolah dan mengubah alam”.
3
Ditinjau
dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta “Buddhayah”,
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain
mengatakan, bahwa kata budaya adalah sebagai perkembangan dari kata budidaya,
yang berarti daya dan budi. Maka dari itu dibedakanlah antara pengertian budaya
dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa,
sedangkan budaya merupakan hasil dari budaya atau hasil cipta, karsa dan rasa.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma,
peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak,
berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu
hidup.
2.
Wujud sebagai suatu aktifitas kelakuan
berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas
aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul
satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu
berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.
3.
Wujud
fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya
manusia dalam masyarakat.
4
2.3 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan
ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah
1.Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik
manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka
sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
3.Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
5
5.Sistem mata pencaharian hidup
dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.Sistem religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada
zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2.4 KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Akal budi
merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah kemampuan dari
manusia untuk berfikir sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian
dari kata hati manusia yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu
membedakan baik dan buruk. Dengan akal dan budi
inilah manusia mampu menciptakan bebagai hal antara lain :
-
Menciptakan
-
Kreasi
-
Memperlakukan
-
Memperbaruhi
-
Memperbaiki
-
Mengembangkan dan
-
Meningkatkan sesuatu
6
Sedangkan
ditinjau dari sudut antropologi, manusia dapat di klarifikasi dari dua jenis:
-
manusia sebagai makhluk biologi
-
manusia sebagai makhluk sosio-budaya
Manusia
sebagai makhluk biologi , bahwa manusia dapat dipelajari dari sisi ilmu biologi
dan anatomi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosio-budaya yaitu manusia
dipelajari dalam sudut pandang antropologi budaya. Antropologi budaya sendiri
menyelidiki mengenai seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia menggunakan
akal budi dan struktur fisiknya untuk mengubah lingkungannya berdasarkan
pengalaman. Juga memahami serta menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam
masyarakat manusia.
Pada akhirnya terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang
menganalisis masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut
ternyata memberikan gambaran bahwa hanya manusialah yang mampu berkebudayaan.
Sedangkan pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia
yang memiliki kebudayaan? Kenapa hanya manusia yang berkebudayaan sedangkan
hewan tidak berkebudayaan? Padahal dilihat dari segi jasmaniah tidak ada
perbedaan yang prinsipal antara hewan dan manusia.
Apabila diteliti dengan
sunggug-sungguh perbedaan akan tampak pada hakikat manusia, yaitu sesuatu yang
tidak dimiki oleh hewan manapun tetapi hanya ada pada manusia. Sesuatu yang
membedakan secara mutlak atara keduanya. Ialah jiwa, manusia mempunya jiwa
sedangnkan hewan tidak memilikinya.
Manusia yang mempunyai jiwa, mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak
mempunyai jiwa tidak pula akan mempunyai kebudayaan. Kesimpulannya: jiwa yang
sesungguhnya memyebabkan adanya kebudayaan. Yang membedakan manusia dan hewan
secara abstrak adalah jiwa yang merupakan sumber dan ciptaan kebudayaan
7
Manusia
sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang
membuat kebudayaan. Dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah
kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal.
Maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang
digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut
sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah
laku.
Dari sisi
lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis,
maksudnya adalah saling terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini
tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana
manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana
manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
8
Definisi
Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun
kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan
bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia
dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1) penganut kebudayaan
2)
pembawa kebudayaan
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana hubungan manusia
dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan
obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah
kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai
dengannya
B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu
kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak
berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan
menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak
kebudayaan.
Maka
dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan
tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia
10
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com diakses pada tanggal 11 maret
2015
vanillabluse.blogspot.com
diakses pada tangal 11 maret 2015
11
0 comment:
Posting Komentar